Jelaskan Pernyataan Surya Paloh, NasDem: Bukan Berarti Ide untuk Meniadakan Pemilu

JAKARTA, - Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, menilai pemilu tidak perlu dilakukan jika berujung pada perpecahan bangsa. Wakil Ketua NasDem, Ahmad Ali, menjelaskan maksud dari pernyataan Surya Paloh tersebut.

"Itu kan rangkaian pidato dia dan kemudian dia menceritakan perjalanan bangsa kemudian mekanisme pemilihan kepala daerah yang dilakukan 5 tahun sekali. Kemudian di akhir-akhir kita melihat polarisasi pasca pemilu itu kan begitu kencang kan, kemudian mengancam perpecahan," kata Ali kepada wartawan, Selasa (26/7).

"Kalau kemudian akibat pemilu itu membuat bangsa ini pecah, bercerai berai. Lebih baik nggak usah pemilu, supaya nggak jadi itu maka pemilu ini kita harus kedepankan bukan hanya kepentingan diri kita, tapi kepentingan untuk memperkecil terjadinya perpecahan itu," lanjut Ali.

Ali menyebut bahwa polarisasi masih terlihat akibat dua pemilu ke belakang. Ali menyebut di sosial media masih terasa kelompok pro dan kontra akibat pemilu.

"Karena kita tidak bisa menutup mata memang 2 pemilu ini kan polarisasinya sangat kencang kan, kemudian Pak Jokowi merangkul Pak Prabowo, itu bukan sekadar untuk menguatkan pemberitaan di parlemen. Tapi lebih pada menyatukan kembali pasca pemilu 2019 yang sudah sangat-sangat tajam, sampai hari ini kita pasti masih merasakan itu, di dunia maya itu kan sangat terasa kelompok pro kontra," ujarnya.

Ali mengatakan bahwa pernyataan Surya Paloh bukan ide untuk meniadakan pemilu. Ali menyebut Surya Paloh ingin pemilu bisa mempersatukan.

"Bukan satu ide, jadi pernyataan Pak Surya itu bukan berarti punya ide untuk meniadakan pemilu, tapi artinya pesannya itu kita ingin pemilu ini mempersatukan," ujarnya.

 



sumber: www.jitunews.com